Jumat, 13 Mei 2011

seni lukis

hari ini saya mencoba untuk melukis pemandangan tapi, ternyata yang ada bukan lukisan itu yang bagus malahan tanganku yang sangat indah yang dipenuhi oleh berbagai macam warna-warna. tapi, bukannya untuk menghasilkan sesuatu yang bagus kita harus rela berkorban sesuatu ya kan ?
dan karena hal itulah tanganku penuh dengan cat yang kalau dihilangkan akan menimbulkan bau yang tidak enak.....
huhuhu tapi aku tetap berharap hasil seniku akan menarik nantinya

Kamis, 05 Mei 2011

cinta itu apa ?

menurut wikipedia Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.
kalo menurutku cinta itu adalah sesuatu yang membuat orang merasakan berbagai macam perasaan. ada sedih, marah, kesel, seneng, dan lainnya tapi, sebenarnya cinta itu menyenangkan kalau kita bisa membuatnya dan menjalaninya dengan hati yang senang dan nggak mikirin apa-apa.
banyak orang yang berharap bisa nikah dengan orang yang mereka cintai tapi, aku malah berpikir lain aku berharap bisa nikah sama orang yang menghargai, menghormati, dan menyayangi aku apa adanya. aku nggak butuh cinta jika akhirnya berakhir dengan kesedihan tapi, aku nggak mungkin hidup tanpa cinta, karena setiap orang akan mempunyai cinta.
cinta emang nggak harus berakhir manis dan nggak juga berakhir sedih dan cinta juga nggak harus memiliki terkadang melepaskan orang yang kita sayangi itu itulah yang nmanya cinta sejati, sebab cinta itu butuh pengorbanan yang besar banget dan nggak semua orang berhasil melewati rintangan yang cinta kasih.
kalo menurutku cinta adalah sesuatu yang berharga dan kita harus menjaganya dengan baik karena cinta itu mudah datang dan juga mudah pergi.

YOU ARE MY SUN PART 1

YOU ARE MY SUN
Lee Hye Na’s POV
Annyeong namaku Lee Hye Na, aku adalah seorang dokter yang bekerja disebuah rumah sakit internasional. Semua orang mengatakan kalau aku ini adalah yeoja yang hanya memikirkan pekerjaan dan tidak pernah memikirkan tentang urusan lain termasuk urusan tentang cinta. Ya, aku memang buta cinta dan jujur aku tidak pernah jatuh cinta kepada namja manapun apalagi pacaran tapi, itu semua berubah ketika aku bertemu dengannya.
*FLASH BACK*
27 Mei 2010, Seoul International Hospital
“Dokter Lee, ada seorang pasien baru yang mengalami cedera pada tangannya.” Kata seorang suster padaku.
“Ah, algesemmida.” kataku
Aku berlari mengikuti suster yang baru saja memberitahuku tentang keadaan seorang pasien. Aku bergegas menuju keruangan itu dan menemui pasien itu. Aku melihat pasien meronta-ronta dan berusaha melepaskan pegangan dari 3 orang suster yang memegangnya sementara itu seorang suster lainnya berusaha untuk menyuntikkan suntikan penenang kepadanya. Aku segera menghampiri pasien itu dan menyuntiknya dengan suntikan penenang.
“Syukurlah akhirnya dia bisa tenang juga.” Kata seorang suster yang memegang pasien itu dari tadi. Aku hanya tersenyum menatapnya dan segera mengobati luka ditangan pasien itu yang ternyata adalah seorang namja.
*FLASH BACK END*
Begitulah awal perjumpaanku dengan seorang pasien yang kuketahui bernama Cho Kyuhyun. Seorang pasien yang mengalami depresi akibat kematian tunangannya. Setiap hari selama ia dirawat di rumah sakit ini, aku selalu mengunjunginya. Entahlah tapi, aku merasa ada sesuatu yang membuatku ingin terus berada didekatnya. Setiap hari aku selalu mengajaknya berbicara walaupun ia tidak pernah menanggapiku.
Dia adalah pasien yang berbeda dari pasienku sebelumnya, ia tidak pernah berbicara sedikitpun dan hanya menatap kearah jendela, ia tidak pernah menatapku. Mukanya sangat pucat, matanya yang sayu dan tubuh yang sangat kurus, persis seperti mayat hidup.
******
“Dokter Lee, gawat pasien dikamar 205 tidak mau membuka pintu kamarnya.” Kata seorang suster padaku. Pasien kamar 205 oh, tidak itu kamar Kyuhyun. Dia pasti mau bunuh diri lagi.
“Cepat ambil kunci cadangan di bawah, aku akan mencoba untuk membujuknya.” Kataku lalu berlari meninggalkan ruanganku.
Benar saja, diluar kamar Kyuhyun sudah ada beberapa dokter, suster dan satpam yang berusaha untuk menorobos kedalam. Aku menghampiri mereka dan tepat saat aku berada didepan pintu kamar itu, kamar Kyuhyun terbuka setelah didobrak oleh 5 orang satpam. Aku segera berlari kedalam kamar dan melihat Kyuhyun yang sedang bersiap untuk lompat dari lantai 20 rumah sakit.
“Ya, Cho Kyuhyun. Apa yang kau lakukan diatas sana ? cepat turun, palli.” Teriakku. Dia tidak bergerak sedikit pun dari tempatnya berdiri. Dia diam terpaku, entah, apa yang sedang dipikirkannya. Aku menggunakan kesempatan itu untuk menariknya turun dari jendela tapi, bukannya meronta ia malah memelukku.
“Hye Jin-ah, kau kemana saja aku mencarimu kemana-mana. Aku merindukanmu.” Katanya sambil memelukku. Hye Jin, siapa itu Hye Jin. Kenapa dia mengira kalau aku ini Hye Jin.
“Jangan pernah meninggalkanku lagi, yah Hye Jin-ah, kau tau aku sangat merindukanmu bogoshippoyo, jeongmal bogoshippoyo. Sekarang aku benar kan , kalau kau itu masih hidup mereka semua itu bohong mengatakan kalau kau sudah mati, bahkan mereka memperlihatkanku kuburanmu tapi, sekarang kau malah ada disinikan, aku bisa memelukmu.” Katanya tanpa mau melepaskan pelukannya dariku. Aku hanya bisa menatapnya dengan tatapan heran.
******
“Suster, bisakah kau memberikanku alamat rumah Cho Kyuhyun dan nomor telepon orang tuanya atau saudaranya.” Kataku pada suster yang berada di ruang administrasi.
“Ne, nona Hye Na.” Katanya menjawabku. Ia kemudian sibuk membuka beberapa file dan mencari nama Cho Kyuhyun dalam folder itu.
“Nona, dia bertempat tinggal di daerah Itaewon tapi, dia hanya tinggal sendirian nona, keluarganya berada diluar negeri.” Kata suster Kang padaku. Aku hanya menganggukkan kepalaku tanda mengerti.
“Oh iya, suster Kang bisakah kau memberikanku nomor telepon orang tuanya yang berada di luar negeri ?.” kataku padanya, aku harus bisa menghubungi mereka untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada Kyuhyun di masa lalu.
“Ne, nona Hye Na.” Kata suster Kang padaku. Aku lalu berlalu dari hadapannya sambil tersenyum. Akhirnya sebentar lagi aku akan mengetahui latar belakang dari pasienku sendiri yang selama 7 bulan aku rawat.
Aku pulang kerumah dengan tampang kusut karena aku tidak menemukan apa pun dia apartemen Kyuhyun, tidak ada seorang pun yang mengetahui latar belakangnya.
“Hye Na-ya, kenapa kau baru pulang, inikan sudah jam 10 malam. Apa kau sudah makan ?.” tiba-tiba sebuah suara mengejutkanku dari belakang.
“Oppa, kau mengagetkanku. Aku hampir saja terkena serangan jantung karenamu.” Kataku kesal pada oppaku, ya ini adalah oppaku namanya Lee Jin Ki tapi aku biasanya memanggilnya dengan sebutan Onew oppa.
“Aku tidak mengagetkanmu Hye Na-ya, aku hanya bertanya padamu. Salahmu sendiri kenapa jam segini kau baru pulang. Kau dari mana ?.” katanya sambil menatapku dengan pandangan curiga.
“Jangan bilang kalau kau menyelidiki tentang pasienmu itu lagi, apalagi yang dilakukannya sekarang ?.” tanyanya padaku. Aish, oppaku ini dia memang paling tau tentang diriku dibanding eomma maupun appaku sendiri.
“Ne, aku menyelidiki tentangnya dan tentang asal-usulnya. Tadi dia hampir saja bunuh diri tapi, dia tiba-tiba memelukku dan memanggilku dengan nama Hye Jin.” Ceritaku padanya. Oppaku sedikit kaget saat mendengar nama Hye Jin disebut, apa oppaku tau sesuatu yang aku tidak tau.
“Oppa, apa kau menyembunyikan sesuatu dariku ?.” tanyaku padanya aku jadi curiga apa oppaku ini ada hubungannya dengan orang yang bernama Hye Jin.
“Ani, aniyo, oppa op.....opp...oppa tidak tau apa pun Hye Na-ya.” Kata Onew oppa dengan gugup. Aku jadi semakin curiga pasti Onew oppa tau tentang sesuatu. Tapi, belum sempat aku menanyakannya dia sudah masuk kedalam kamarnya.
Keesokan harinya aku datang kerumah sakit tapi, belum sempat aku masuk kedalam ruanganku ada sebuah tangan yang menarik dan memelukku dengan sangat erat seolah-olah dia tidak akan pernah melepaskanku selamanya.
“Hye Jin-ah, aku merindukanmu, kau dari mana saja aku sudah menunggumu dari 4 jam yang lalu.” Kata seseorang yang memelukku ini. Aku tau kalau dia adalah Kyuhyun, 4 jam yang lalu, astaga apa yang dipikirkan namja ini ?.
“Kyuhyun-ssi, tolong lepaskan aku. Tidak enak diliat banyak orang disini.” Kataku dengan nada memohon, dia lalu melepaskan pelukannya dengan tampang kesal.
“Kamsahammida, aku permisi dulu.” Kataku padanya. Tapi, bukannya kembali kekamarnya dia malah mengikutiku terus kemanapun aku pergi, aku sudah mencoba untuk mengusirnya berkali-kali dan menyuruhnya untuk kembali kekamarnya tapi, dia tidak mau dan mengatakan akan terus ada disampingku kemanapun aku pergi.
Waktu istirahatku, kumanfaatkan untuk menelpon rumah Kyuhyun yang ada diluar negeri. Lama tak terdengar suara, aku berniat untuk memutuskan telepon tapi tiba-tiba ada seorang yeoja yang mengangkat teleponku.
“Yeobseyo.” Kata suara diseberang.
“Ne, yeobseyo. Apakah sekarang saya berbicara dengan salah satu keluarga dari saudara bernama Cho Kyuhyun ?.” tanyaku. Orang diseberang ini lalu kaget karena ia mengeluarkan suara
“Cho......Cho Kyuhyun ? ne....ne saya noona dari Kyuhyun.” Katanya.
“Oh, saya dokter dari adik anda, apakah kita bisa bertemu ?.” tanyaku.
“Ah, iya dokter kebetulan besok saya ada di Seoul jadi, kita bisa bertemu di rumah sakit.” Jawabnya.
“Ah, ne. Besok kita akan bertemu dikamar Cho Kyuhyun-ssi.”kataku
Aku menutup telepon itu dan menyandarkan kepalaku kekursi diruanganku. Sebentar lagi,....... sebentar lagi.... sebentar lagi Hye Na semua pertanyaanmu akan terjawab. Semua pertanyaanmu tentang Cho kyuhyun akan terjawab.
“Hye Jin-ah ternyata kau ada disini, aku mencarimu kemana-mana. Aku ingin mengajakmu berjalan-jalan, apa kau mau ikut ?.” tanyanya padaku. Sudah seminggu ini Kyuhyun selalu memanggilku dengan sebutan Hye Jin, aku ingin bilang kepadanya tentang diriku yang sebenarnya tapi, aku takut kalau aku melakukannya dia akan kembali pada dirinya yang dulu, aku tidak ingin dia kembali kedirnya yang dulu. Aku juga sudah berkonsultasi dengan psikiater Kyuhyun, dokter Choi Siwon dan dia menyarankanku untuk tetap berpura-pura sebagai Hye Jin tunangan Kyuhyun yang dulu.
Aku mengangguk tanda mengiyakan ajakannya, dia hanya tersenyum melihatku dan menarik tanganku keluar dari rumah sakit. Dia membawaku ke taman dekat rumah sakit dan menyuruhku untuk duduk disalah satu bangku taman itu dan dia pergi. Aku sedikit khawatir saat dia pergi tapi, tak lama kemudian dia kembali dan membawakanku sebuah es krim coklet. Aku kaget saat ia memberiku es krim cokelat darimana dia tau kalau aku sangat suka es krim cokelat. Aku memandangnya yang sedang memakan es krimnya.
“Apa wajahku sangat tampan ? sampai kau menatapku tanpa berkedip ?.” ejeknya padaku. Aku hanya memalingkan wajahku dengan tatapan kesal. Dia tertawa melihatku. Aku semakin kesal padanya dan berniat untuk pergi dari tempat itu kalau saja dia tidak menahan tanganku dan mencium keningku dengan lembut.
“Kau tau, saat kau tidak ada dunia akan terus berputar dan orang-orang akan tetap menjalankan aktivitas mereka tapi, aku tidak. Aku tetap berada diporos yang sama, aku tetap berada diduniaku sendiri, dunia yang tidak ada seorang pun selain aku. Aku tetap melakukan apa yang kulakukan setiap hari tapi, aku hanya melakukan pekerjaan satu hari sebelum kau hilang. Duniaku berhenti aku tidak pernah melangkah maju dan mundur aku hanya tetap berada ditempatku semula. Tanpa kau duniaku hampa dan gelap karena kau adalah matahariku.” Katanya padaku. Aku terpana mendengar perkataannya ternyata dia sangat mencintai Hye Jin, aku merasa senang dan jantungku berdegup kencang saat ia menatapku.
******

YOU ARE MY SUN PART 1

YOU ARE MY SUN
Lee Hye Na’s POV
Annyeong namaku Lee Hye Na, aku adalah seorang dokter yang bekerja disebuah rumah sakit internasional. Semua orang mengatakan kalau aku ini adalah yeoja yang hanya memikirkan pekerjaan dan tidak pernah memikirkan tentang urusan lain termasuk urusan tentang cinta. Ya, aku memang buta cinta dan jujur aku tidak pernah jatuh cinta kepada namja manapun apalagi pacaran tapi, itu semua berubah ketika aku bertemu dengannya.
*FLASH BACK*
27 Mei 2010, Seoul International Hospital
“Dokter Lee, ada seorang pasien baru yang mengalami cedera pada tangannya.” Kata seorang suster padaku.
“Ah, algesemmida.” kataku
Aku berlari mengikuti suster yang baru saja memberitahuku tentang keadaan seorang pasien. Aku bergegas menuju keruangan itu dan menemui pasien itu. Aku melihat pasien meronta-ronta dan berusaha melepaskan pegangan dari 3 orang suster yang memegangnya sementara itu seorang suster lainnya berusaha untuk menyuntikkan suntikan penenang kepadanya. Aku segera menghampiri pasien itu dan menyuntiknya dengan suntikan penenang.
“Syukurlah akhirnya dia bisa tenang juga.” Kata seorang suster yang memegang pasien itu dari tadi. Aku hanya tersenyum menatapnya dan segera mengobati luka ditangan pasien itu yang ternyata adalah seorang namja.
*FLASH BACK END*
Begitulah awal perjumpaanku dengan seorang pasien yang kuketahui bernama Cho Kyuhyun. Seorang pasien yang mengalami depresi akibat kematian tunangannya. Setiap hari selama ia dirawat di rumah sakit ini, aku selalu mengunjunginya. Entahlah tapi, aku merasa ada sesuatu yang membuatku ingin terus berada didekatnya. Setiap hari aku selalu mengajaknya berbicara walaupun ia tidak pernah menanggapiku.
Dia adalah pasien yang berbeda dari pasienku sebelumnya, ia tidak pernah berbicara sedikitpun dan hanya menatap kearah jendela, ia tidak pernah menatapku. Mukanya sangat pucat, matanya yang sayu dan tubuh yang sangat kurus, persis seperti mayat hidup.
******
“Dokter Lee, gawat pasien dikamar 205 tidak mau membuka pintu kamarnya.” Kata seorang suster padaku. Pasien kamar 205 oh, tidak itu kamar Kyuhyun. Dia pasti mau bunuh diri lagi.
“Cepat ambil kunci cadangan di bawah, aku akan mencoba untuk membujuknya.” Kataku lalu berlari meninggalkan ruanganku.
Benar saja, diluar kamar Kyuhyun sudah ada beberapa dokter, suster dan satpam yang berusaha untuk menorobos kedalam. Aku menghampiri mereka dan tepat saat aku berada didepan pintu kamar itu, kamar Kyuhyun terbuka setelah didobrak oleh 5 orang satpam. Aku segera berlari kedalam kamar dan melihat Kyuhyun yang sedang bersiap untuk lompat dari lantai 20 rumah sakit.
“Ya, Cho Kyuhyun. Apa yang kau lakukan diatas sana ? cepat turun, palli.” Teriakku. Dia tidak bergerak sedikit pun dari tempatnya berdiri. Dia diam terpaku, entah, apa yang sedang dipikirkannya. Aku menggunakan kesempatan itu untuk menariknya turun dari jendela tapi, bukannya meronta ia malah memelukku.
“Hye Jin-ah, kau kemana saja aku mencarimu kemana-mana. Aku merindukanmu.” Katanya sambil memelukku. Hye Jin, siapa itu Hye Jin. Kenapa dia mengira kalau aku ini Hye Jin.
“Jangan pernah meninggalkanku lagi, yah Hye Jin-ah, kau tau aku sangat merindukanmu bogoshippoyo, jeongmal bogoshippoyo. Sekarang aku benar kan , kalau kau itu masih hidup mereka semua itu bohong mengatakan kalau kau sudah mati, bahkan mereka memperlihatkanku kuburanmu tapi, sekarang kau malah ada disinikan, aku bisa memelukmu.” Katanya tanpa mau melepaskan pelukannya dariku. Aku hanya bisa menatapnya dengan tatapan heran.
******
“Suster, bisakah kau memberikanku alamat rumah Cho Kyuhyun dan nomor telepon orang tuanya atau saudaranya.” Kataku pada suster yang berada di ruang administrasi.
“Ne, nona Hye Na.” Katanya menjawabku. Ia kemudian sibuk membuka beberapa file dan mencari nama Cho Kyuhyun dalam folder itu.
“Nona, dia bertempat tinggal di daerah Itaewon tapi, dia hanya tinggal sendirian nona, keluarganya berada diluar negeri.” Kata suster Kang padaku. Aku hanya menganggukkan kepalaku tanda mengerti.
“Oh iya, suster Kang bisakah kau memberikanku nomor telepon orang tuanya yang berada di luar negeri ?.” kataku padanya, aku harus bisa menghubungi mereka untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada Kyuhyun di masa lalu.
“Ne, nona Hye Na.” Kata suster Kang padaku. Aku lalu berlalu dari hadapannya sambil tersenyum. Akhirnya sebentar lagi aku akan mengetahui latar belakang dari pasienku sendiri yang selama 7 bulan aku rawat.
Aku pulang kerumah dengan tampang kusut karena aku tidak menemukan apa pun dia apartemen Kyuhyun, tidak ada seorang pun yang mengetahui latar belakangnya.
“Hye Na-ya, kenapa kau baru pulang, inikan sudah jam 10 malam. Apa kau sudah makan ?.” tiba-tiba sebuah suara mengejutkanku dari belakang.
“Oppa, kau mengagetkanku. Aku hampir saja terkena serangan jantung karenamu.” Kataku kesal pada oppaku, ya ini adalah oppaku namanya Lee Jin Ki tapi aku biasanya memanggilnya dengan sebutan Onew oppa.
“Aku tidak mengagetkanmu Hye Na-ya, aku hanya bertanya padamu. Salahmu sendiri kenapa jam segini kau baru pulang. Kau dari mana ?.” katanya sambil menatapku dengan pandangan curiga.
“Jangan bilang kalau kau menyelidiki tentang pasienmu itu lagi, apalagi yang dilakukannya sekarang ?.” tanyanya padaku. Aish, oppaku ini dia memang paling tau tentang diriku dibanding eomma maupun appaku sendiri.
“Ne, aku menyelidiki tentangnya dan tentang asal-usulnya. Tadi dia hampir saja bunuh diri tapi, dia tiba-tiba memelukku dan memanggilku dengan nama Hye Jin.” Ceritaku padanya. Oppaku sedikit kaget saat mendengar nama Hye Jin disebut, apa oppaku tau sesuatu yang aku tidak tau.
“Oppa, apa kau menyembunyikan sesuatu dariku ?.” tanyaku padanya aku jadi curiga apa oppaku ini ada hubungannya dengan orang yang bernama Hye Jin.
“Ani, aniyo, oppa op.....opp...oppa tidak tau apa pun Hye Na-ya.” Kata Onew oppa dengan gugup. Aku jadi semakin curiga pasti Onew oppa tau tentang sesuatu. Tapi, belum sempat aku menanyakannya dia sudah masuk kedalam kamarnya.
Keesokan harinya aku datang kerumah sakit tapi, belum sempat aku masuk kedalam ruanganku ada sebuah tangan yang menarik dan memelukku dengan sangat erat seolah-olah dia tidak akan pernah melepaskanku selamanya.
“Hye Jin-ah, aku merindukanmu, kau dari mana saja aku sudah menunggumu dari 4 jam yang lalu.” Kata seseorang yang memelukku ini. Aku tau kalau dia adalah Kyuhyun, 4 jam yang lalu, astaga apa yang dipikirkan namja ini ?.
“Kyuhyun-ssi, tolong lepaskan aku. Tidak enak diliat banyak orang disini.” Kataku dengan nada memohon, dia lalu melepaskan pelukannya dengan tampang kesal.
“Kamsahammida, aku permisi dulu.” Kataku padanya. Tapi, bukannya kembali kekamarnya dia malah mengikutiku terus kemanapun aku pergi, aku sudah mencoba untuk mengusirnya berkali-kali dan menyuruhnya untuk kembali kekamarnya tapi, dia tidak mau dan mengatakan akan terus ada disampingku kemanapun aku pergi.
Waktu istirahatku, kumanfaatkan untuk menelpon rumah Kyuhyun yang ada diluar negeri. Lama tak terdengar suara, aku berniat untuk memutuskan telepon tapi tiba-tiba ada seorang yeoja yang mengangkat teleponku.
“Yeobseyo.” Kata suara diseberang.
“Ne, yeobseyo. Apakah sekarang saya berbicara dengan salah satu keluarga dari saudara bernama Cho Kyuhyun ?.” tanyaku. Orang diseberang ini lalu kaget karena ia mengeluarkan suara
“Cho......Cho Kyuhyun ? ne....ne saya noona dari Kyuhyun.” Katanya.
“Oh, saya dokter dari adik anda, apakah kita bisa bertemu ?.” tanyaku.
“Ah, iya dokter kebetulan besok saya ada di Seoul jadi, kita bisa bertemu di rumah sakit.” Jawabnya.
“Ah, ne. Besok kita akan bertemu dikamar Cho Kyuhyun-ssi.”kataku
Aku menutup telepon itu dan menyandarkan kepalaku kekursi diruanganku. Sebentar lagi,....... sebentar lagi.... sebentar lagi Hye Na semua pertanyaanmu akan terjawab. Semua pertanyaanmu tentang Cho kyuhyun akan terjawab.
“Hye Jin-ah ternyata kau ada disini, aku mencarimu kemana-mana. Aku ingin mengajakmu berjalan-jalan, apa kau mau ikut ?.” tanyanya padaku. Sudah seminggu ini Kyuhyun selalu memanggilku dengan sebutan Hye Jin, aku ingin bilang kepadanya tentang diriku yang sebenarnya tapi, aku takut kalau aku melakukannya dia akan kembali pada dirinya yang dulu, aku tidak ingin dia kembali kedirnya yang dulu. Aku juga sudah berkonsultasi dengan psikiater Kyuhyun, dokter Choi Siwon dan dia menyarankanku untuk tetap berpura-pura sebagai Hye Jin tunangan Kyuhyun yang dulu.
Aku mengangguk tanda mengiyakan ajakannya, dia hanya tersenyum melihatku dan menarik tanganku keluar dari rumah sakit. Dia membawaku ke taman dekat rumah sakit dan menyuruhku untuk duduk disalah satu bangku taman itu dan dia pergi. Aku sedikit khawatir saat dia pergi tapi, tak lama kemudian dia kembali dan membawakanku sebuah es krim coklet. Aku kaget saat ia memberiku es krim cokelat darimana dia tau kalau aku sangat suka es krim cokelat. Aku memandangnya yang sedang memakan es krimnya.
“Apa wajahku sangat tampan ? sampai kau menatapku tanpa berkedip ?.” ejeknya padaku. Aku hanya memalingkan wajahku dengan tatapan kesal. Dia tertawa melihatku. Aku semakin kesal padanya dan berniat untuk pergi dari tempat itu kalau saja dia tidak menahan tanganku dan mencium keningku dengan lembut.
“Kau tau, saat kau tidak ada dunia akan terus berputar dan orang-orang akan tetap menjalankan aktivitas mereka tapi, aku tidak. Aku tetap berada diporos yang sama, aku tetap berada diduniaku sendiri, dunia yang tidak ada seorang pun selain aku. Aku tetap melakukan apa yang kulakukan setiap hari tapi, aku hanya melakukan pekerjaan satu hari sebelum kau hilang. Duniaku berhenti aku tidak pernah melangkah maju dan mundur aku hanya tetap berada ditempatku semula. Tanpa kau duniaku hampa dan gelap karena kau adalah matahariku.” Katanya padaku. Aku terpana mendengar perkataannya ternyata dia sangat mencintai Hye Jin, aku merasa senang dan jantungku berdegup kencang saat ia menatapku.
******

YOU ARE MY SUN PART 1

YOU ARE MY SUN
Lee Hye Na’s POV
Annyeong namaku Lee Hye Na, aku adalah seorang dokter yang bekerja disebuah rumah sakit internasional. Semua orang mengatakan kalau aku ini adalah yeoja yang hanya memikirkan pekerjaan dan tidak pernah memikirkan tentang urusan lain termasuk urusan tentang cinta. Ya, aku memang buta cinta dan jujur aku tidak pernah jatuh cinta kepada namja manapun apalagi pacaran tapi, itu semua berubah ketika aku bertemu dengannya.
*FLASH BACK*
27 Mei 2010, Seoul International Hospital
“Dokter Lee, ada seorang pasien baru yang mengalami cedera pada tangannya.” Kata seorang suster padaku.
“Ah, algesemmida.” kataku
Aku berlari mengikuti suster yang baru saja memberitahuku tentang keadaan seorang pasien. Aku bergegas menuju keruangan itu dan menemui pasien itu. Aku melihat pasien meronta-ronta dan berusaha melepaskan pegangan dari 3 orang suster yang memegangnya sementara itu seorang suster lainnya berusaha untuk menyuntikkan suntikan penenang kepadanya. Aku segera menghampiri pasien itu dan menyuntiknya dengan suntikan penenang.
“Syukurlah akhirnya dia bisa tenang juga.” Kata seorang suster yang memegang pasien itu dari tadi. Aku hanya tersenyum menatapnya dan segera mengobati luka ditangan pasien itu yang ternyata adalah seorang namja.
*FLASH BACK END*
Begitulah awal perjumpaanku dengan seorang pasien yang kuketahui bernama Cho Kyuhyun. Seorang pasien yang mengalami depresi akibat kematian tunangannya. Setiap hari selama ia dirawat di rumah sakit ini, aku selalu mengunjunginya. Entahlah tapi, aku merasa ada sesuatu yang membuatku ingin terus berada didekatnya. Setiap hari aku selalu mengajaknya berbicara walaupun ia tidak pernah menanggapiku.
Dia adalah pasien yang berbeda dari pasienku sebelumnya, ia tidak pernah berbicara sedikitpun dan hanya menatap kearah jendela, ia tidak pernah menatapku. Mukanya sangat pucat, matanya yang sayu dan tubuh yang sangat kurus, persis seperti mayat hidup.
******
“Dokter Lee, gawat pasien dikamar 205 tidak mau membuka pintu kamarnya.” Kata seorang suster padaku. Pasien kamar 205 oh, tidak itu kamar Kyuhyun. Dia pasti mau bunuh diri lagi.
“Cepat ambil kunci cadangan di bawah, aku akan mencoba untuk membujuknya.” Kataku lalu berlari meninggalkan ruanganku.
Benar saja, diluar kamar Kyuhyun sudah ada beberapa dokter, suster dan satpam yang berusaha untuk menorobos kedalam. Aku menghampiri mereka dan tepat saat aku berada didepan pintu kamar itu, kamar Kyuhyun terbuka setelah didobrak oleh 5 orang satpam. Aku segera berlari kedalam kamar dan melihat Kyuhyun yang sedang bersiap untuk lompat dari lantai 20 rumah sakit.
“Ya, Cho Kyuhyun. Apa yang kau lakukan diatas sana ? cepat turun, palli.” Teriakku. Dia tidak bergerak sedikit pun dari tempatnya berdiri. Dia diam terpaku, entah, apa yang sedang dipikirkannya. Aku menggunakan kesempatan itu untuk menariknya turun dari jendela tapi, bukannya meronta ia malah memelukku.
“Hye Jin-ah, kau kemana saja aku mencarimu kemana-mana. Aku merindukanmu.” Katanya sambil memelukku. Hye Jin, siapa itu Hye Jin. Kenapa dia mengira kalau aku ini Hye Jin.
“Jangan pernah meninggalkanku lagi, yah Hye Jin-ah, kau tau aku sangat merindukanmu bogoshippoyo, jeongmal bogoshippoyo. Sekarang aku benar kan , kalau kau itu masih hidup mereka semua itu bohong mengatakan kalau kau sudah mati, bahkan mereka memperlihatkanku kuburanmu tapi, sekarang kau malah ada disinikan, aku bisa memelukmu.” Katanya tanpa mau melepaskan pelukannya dariku. Aku hanya bisa menatapnya dengan tatapan heran.
******
“Suster, bisakah kau memberikanku alamat rumah Cho Kyuhyun dan nomor telepon orang tuanya atau saudaranya.” Kataku pada suster yang berada di ruang administrasi.
“Ne, nona Hye Na.” Katanya menjawabku. Ia kemudian sibuk membuka beberapa file dan mencari nama Cho Kyuhyun dalam folder itu.
“Nona, dia bertempat tinggal di daerah Itaewon tapi, dia hanya tinggal sendirian nona, keluarganya berada diluar negeri.” Kata suster Kang padaku. Aku hanya menganggukkan kepalaku tanda mengerti.
“Oh iya, suster Kang bisakah kau memberikanku nomor telepon orang tuanya yang berada di luar negeri ?.” kataku padanya, aku harus bisa menghubungi mereka untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada Kyuhyun di masa lalu.
“Ne, nona Hye Na.” Kata suster Kang padaku. Aku lalu berlalu dari hadapannya sambil tersenyum. Akhirnya sebentar lagi aku akan mengetahui latar belakang dari pasienku sendiri yang selama 7 bulan aku rawat.
Aku pulang kerumah dengan tampang kusut karena aku tidak menemukan apa pun dia apartemen Kyuhyun, tidak ada seorang pun yang mengetahui latar belakangnya.
“Hye Na-ya, kenapa kau baru pulang, inikan sudah jam 10 malam. Apa kau sudah makan ?.” tiba-tiba sebuah suara mengejutkanku dari belakang.
“Oppa, kau mengagetkanku. Aku hampir saja terkena serangan jantung karenamu.” Kataku kesal pada oppaku, ya ini adalah oppaku namanya Lee Jin Ki tapi aku biasanya memanggilnya dengan sebutan Onew oppa.
“Aku tidak mengagetkanmu Hye Na-ya, aku hanya bertanya padamu. Salahmu sendiri kenapa jam segini kau baru pulang. Kau dari mana ?.” katanya sambil menatapku dengan pandangan curiga.
“Jangan bilang kalau kau menyelidiki tentang pasienmu itu lagi, apalagi yang dilakukannya sekarang ?.” tanyanya padaku. Aish, oppaku ini dia memang paling tau tentang diriku dibanding eomma maupun appaku sendiri.
“Ne, aku menyelidiki tentangnya dan tentang asal-usulnya. Tadi dia hampir saja bunuh diri tapi, dia tiba-tiba memelukku dan memanggilku dengan nama Hye Jin.” Ceritaku padanya. Oppaku sedikit kaget saat mendengar nama Hye Jin disebut, apa oppaku tau sesuatu yang aku tidak tau.
“Oppa, apa kau menyembunyikan sesuatu dariku ?.” tanyaku padanya aku jadi curiga apa oppaku ini ada hubungannya dengan orang yang bernama Hye Jin.
“Ani, aniyo, oppa op.....opp...oppa tidak tau apa pun Hye Na-ya.” Kata Onew oppa dengan gugup. Aku jadi semakin curiga pasti Onew oppa tau tentang sesuatu. Tapi, belum sempat aku menanyakannya dia sudah masuk kedalam kamarnya.
Keesokan harinya aku datang kerumah sakit tapi, belum sempat aku masuk kedalam ruanganku ada sebuah tangan yang menarik dan memelukku dengan sangat erat seolah-olah dia tidak akan pernah melepaskanku selamanya.
“Hye Jin-ah, aku merindukanmu, kau dari mana saja aku sudah menunggumu dari 4 jam yang lalu.” Kata seseorang yang memelukku ini. Aku tau kalau dia adalah Kyuhyun, 4 jam yang lalu, astaga apa yang dipikirkan namja ini ?.
“Kyuhyun-ssi, tolong lepaskan aku. Tidak enak diliat banyak orang disini.” Kataku dengan nada memohon, dia lalu melepaskan pelukannya dengan tampang kesal.
“Kamsahammida, aku permisi dulu.” Kataku padanya. Tapi, bukannya kembali kekamarnya dia malah mengikutiku terus kemanapun aku pergi, aku sudah mencoba untuk mengusirnya berkali-kali dan menyuruhnya untuk kembali kekamarnya tapi, dia tidak mau dan mengatakan akan terus ada disampingku kemanapun aku pergi.
Waktu istirahatku, kumanfaatkan untuk menelpon rumah Kyuhyun yang ada diluar negeri. Lama tak terdengar suara, aku berniat untuk memutuskan telepon tapi tiba-tiba ada seorang yeoja yang mengangkat teleponku.
“Yeobseyo.” Kata suara diseberang.
“Ne, yeobseyo. Apakah sekarang saya berbicara dengan salah satu keluarga dari saudara bernama Cho Kyuhyun ?.” tanyaku. Orang diseberang ini lalu kaget karena ia mengeluarkan suara
“Cho......Cho Kyuhyun ? ne....ne saya noona dari Kyuhyun.” Katanya.
“Oh, saya dokter dari adik anda, apakah kita bisa bertemu ?.” tanyaku.
“Ah, iya dokter kebetulan besok saya ada di Seoul jadi, kita bisa bertemu di rumah sakit.” Jawabnya.
“Ah, ne. Besok kita akan bertemu dikamar Cho Kyuhyun-ssi.”kataku
Aku menutup telepon itu dan menyandarkan kepalaku kekursi diruanganku. Sebentar lagi,....... sebentar lagi.... sebentar lagi Hye Na semua pertanyaanmu akan terjawab. Semua pertanyaanmu tentang Cho kyuhyun akan terjawab.
“Hye Jin-ah ternyata kau ada disini, aku mencarimu kemana-mana. Aku ingin mengajakmu berjalan-jalan, apa kau mau ikut ?.” tanyanya padaku. Sudah seminggu ini Kyuhyun selalu memanggilku dengan sebutan Hye Jin, aku ingin bilang kepadanya tentang diriku yang sebenarnya tapi, aku takut kalau aku melakukannya dia akan kembali pada dirinya yang dulu, aku tidak ingin dia kembali kedirnya yang dulu. Aku juga sudah berkonsultasi dengan psikiater Kyuhyun, dokter Choi Siwon dan dia menyarankanku untuk tetap berpura-pura sebagai Hye Jin tunangan Kyuhyun yang dulu.
Aku mengangguk tanda mengiyakan ajakannya, dia hanya tersenyum melihatku dan menarik tanganku keluar dari rumah sakit. Dia membawaku ke taman dekat rumah sakit dan menyuruhku untuk duduk disalah satu bangku taman itu dan dia pergi. Aku sedikit khawatir saat dia pergi tapi, tak lama kemudian dia kembali dan membawakanku sebuah es krim coklet. Aku kaget saat ia memberiku es krim cokelat darimana dia tau kalau aku sangat suka es krim cokelat. Aku memandangnya yang sedang memakan es krimnya.
“Apa wajahku sangat tampan ? sampai kau menatapku tanpa berkedip ?.” ejeknya padaku. Aku hanya memalingkan wajahku dengan tatapan kesal. Dia tertawa melihatku. Aku semakin kesal padanya dan berniat untuk pergi dari tempat itu kalau saja dia tidak menahan tanganku dan mencium keningku dengan lembut.
“Kau tau, saat kau tidak ada dunia akan terus berputar dan orang-orang akan tetap menjalankan aktivitas mereka tapi, aku tidak. Aku tetap berada diporos yang sama, aku tetap berada diduniaku sendiri, dunia yang tidak ada seorang pun selain aku. Aku tetap melakukan apa yang kulakukan setiap hari tapi, aku hanya melakukan pekerjaan satu hari sebelum kau hilang. Duniaku berhenti aku tidak pernah melangkah maju dan mundur aku hanya tetap berada ditempatku semula. Tanpa kau duniaku hampa dan gelap karena kau adalah matahariku.” Katanya padaku. Aku terpana mendengar perkataannya ternyata dia sangat mencintai Hye Jin, aku merasa senang dan jantungku berdegup kencang saat ia menatapku.
******